“Besok aku bawakan setangkai mawar buatmu, ya!”
Embun mengernyitkan dahi.
“Jangan ditolak, sebagai permintaan maafku.”
Embun menggeleng.
“Kamu tidak mau memaafkanku?”
“Bukan!” tukas Embun. “Aku memang tidak suka mawar.”
“O, ya?” mata Brins membelalak seolah tak percaya.
“Aku suka kembang sepatu,” sambar Embun.
“Kembang sepatu?”
“Kembang sepatu berwarna ungu!” jawab Embun, yakin.
“Ungu?” Brins benar-benar tak menyangka.