The Titans Curse. Percy Jackson & Olympians

ukan, kami terlalu tegang untuk mengobrol banyak. Kecuali ibuku. Dia akan makin banyak mengoceh saat tegang. Pada saat kami akhirnya tiba di Asrama Westover, hari sudah gelap, dan ibu sudah menceritakan pada Annabeth dan Thalia semua kisah-kisah memalukanku di masa bayi.

Thalia menghapus embun dari jendela mobil dan mengintip ke luar.

an, kami terlalu tegang untuk mengobrol banyak. Kecuali ibuku. Dia akan makin banyak mengoceh saat tegang. Pada saat kami akhirnya tiba di Asrama Westover, hari sudah gelap, dan ibu sudah menceritakan pada Annabeth dan Thalia semua kisah-kisah memalukanku di masa bayi.

Thalia menghapus embun dari jendela mobil dan mengintip ke luar.

erjalanan memakan waktu delapan jam dari New York menuju Pelabuhan Bar, Maine. Hujan es dan salju berjatuhan menimpa jalan raya. Annabeth, Thalia, dan aku tak bertemu satu sama lain selama beberapa bulan ini, tapi di tengah badai salju dan berkecamuknya pikiran akan apa yang akan kami lakukan, kami terlalu tegang untuk mengobrol banyak. Kecuali ibuku. Dia akan makin banyak mengoceh saat tegang. Pada saat kami akhirnya tiba di Asrama Westover, hari sudah gelap, dan ibu sudah menceritakan pada Annab

erjalanan memakan waktu delapan jam dari New York menuju Pelabuhan Bar, Maine. Hujan es dan salju berjatuhan menimpa jalan raya. Annabeth, Thalia, dan aku tak bertemu satu sama lain selama beberapa bulan ini, tapi di tengah badai salju dan berkecamuknya pikiran akan apa yang akan kami lakukan, kami terlalu tegang untuk mengobrol banyak. Kecuali ibuku. Dia akan makin banyak mengoceh saat tegang. Pada saat kami akhirnya tiba di Asrama Westover, hari sudah gelap, dan ibu sudah menceritakan pada A

erjalanan memakan waktu delapan jam dari New York menuju Pelabuhan Bar, Maine. Hujan es dan salju berjatuhan menimpa jalan raya. Annabeth, Thalia, dan aku tak bertemu satu sama lain selama beberapa bulan ini, tapi di tengah badai salju dan berkecamuknya pikiran akan apa yang akan kami lakukan, kami terlalu tegang untuk mengobrol banyak. Kecuali ibuku. Dia akan makin banyak mengoceh saat tegang. Pada saat kami akhirnya tiba di Asrama Westover, hari sudah gelap, dan ibu sudah menceritakan

“Oo-ke,” gumamku. “Kayaknya kita harus tinggal di sini dulu sebentar.”

“Aku nggak akan pernah terlalu tua untuk permen.”

Kekurangan yang paling berbahaya adalah kekurangan yang tak terlalu berlebihan,”

Aku ingin beli kaus sialan.”

“Aku juga ingin makan kentang goreng sialan