Masih banyak yang bisa dikembangkan dari cerita 'Madre' ini. Konfliknya masih belum terasa. Mungkin karena ini merupakan cerita pendek atau sekedar bacaan ringan saja. Sayangnya, masih ingin terus mendengar kisah Madre, Tansen, Pak Hadi, Mei, serta tokoh-tokoh lainnya. Gara-gara baca buku ini, langsung saya melahap setangkap rot segar yang baru dibeli di toko roti tidak jauh dari apartemen.
Keren, saya pernah dengar salah satu chef korea: chef sang jin ko ( kalu ga salah namanya) juga suka bikin kultur biang roti..hehehe..saya bahkan sempat ikut grup nya dipandu langsung bikin sourdough dari buah buahan..eh ternyata pas baca ini sangat nyambung ya..ga menyangka aja ada biang roti yang usianya 70-100tahun an..wow bangeet
Membaca madre sungguh sangat..sangaat... Tidak bisa diungkapkan dengan kata2... Tapi setelah membaca madre bathin saya serasa disiram oleh sesuatu..Dan ITU terasa menyejukan Hati... Tapi kenapa endingnya seperti ITU yaaa.. Apakah akan Ada cerita selanjutnya Dari madre...