Sang anjing kecil yang telah mengetahui bahwa ibunya telah mati, merasa bersedih. Tapi rasa sedih itu segera terobati setelah tahu bahwa masih ada teman ibunya yang ingin mengasuhnya. Akhirnya sang anjing kecil diasuh dan disusui oleh teman ibunya tersebut. Teman ibunya itu selamat dari pembantaian karena bersembunyi di hutan. Anjing kecil dipelihara dengan penuh kasih sayang hingga besar. Untuk membalas kebaikan teman ibunya, ia menemani anjinga itu sampai tua dan mati. Setelah itu, anjing kecil yang telah menjadi anjing dewasa ini hidup sendiri dan tetap tinggal di puing-puing bangunan.
Suatu ketika, anjing tersebut memperhatikan seorang pemuda yang memasuki bangunan tempat dia bersembunyi. Anjing itu merasa takut, dia mengira pemuda tersebut adalah prajurit Dikyanus. Setelah lama diperhatikan, ternyata perkiraannya salah. Pemuda tersebut ternyata datang sambil menggiring hewan ternak yang ditinggalkannya di luar. Setelah itu, pemuda tersebut melakukan gerakan seperti orang yang sedang beribadah. Tampaknya, agama yang dianut oleh pemuda ini berbeda dengan agama Raja Dikyanus.
Dengan perasaan takut dan penasaran, anjing tersebut mencoba mendekati pemuda ini. Terdengar pemuda itu memuji-muji Allah SWT Tuhan Semesta Alam dan berdoa kepada-Nya. Anjing itu mulai duduk di samping pemuda itu sampai pemuda itu selesai beribadah…….