id
Books
Syu'bah Asa dan Ulil Abshar-Abdalla

Gus Dur: Melawan Melalui Lelucon

Buku tentang Abdurrahman Wahid atau buku yang berisi tulisan buah pikir Abdurrahman Wahid sudah banyak diterbitkan. Begitu Kiai Ciganjur -yang akrab disapa Gus Dur – ini memegang tampuk pimpinan nasional sebagai presiden Republik Indonesia keempat, para penerbit seperti berlomba menerbitkan buku yang ada kaitannya dengan Gus Dur. Tentu saja hal ini menggembirakan, karena masyarakat disuguhi banyak hal tentang profil, pemikiran, dan tingkah laku presiden kita ini.

Buku ini salah satu di antaranya. Yang membedakannya dari buku-buku yang lain adalah buku ini sepenuhnya merupakan buah pikiran Gus Dur yang ditulisnya sebagai kolom di majalah TEMPO. Kami tak menyertakan tulisan Gus Dur di media lain. Ada lebih dari seratus kolom yang ditulis mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama ini. Tulisan itu beragam, mulai masalah keagamaan, profil para kiai, sosial-ekonomi, politik, luar negeri, bahkan juga sampai olahraga. Tulisan itu begitu segar, ringan, mengalir, mencerminkan wawasannya yang luas. Masalah yang berat ditulisnya dengan gaya yang ringan.
387 бумажных страниц
Уже прочитали? Что скажете?
👍👎

Впечатления

  • Azis muslimделится впечатлением5 лет назад
    👍Worth reading

  • Christieделится впечатлением4 года назад
    👍Worth reading

  • Fausandy Artilansyahделится впечатлением4 года назад
    👍Worth reading

Цитаты

  • asti sundariцитирует8 лет назад
    Sampean ini apa tidak ingat firman ‘permudahlah oleh kalian, jangan persulit’ (yassiru wa la tu’assiru)! Asal tujuannya baik, dan untuk menolong manusia lain, apa salahnya?”
  • muhammadfakhrurrijalцитирует5 лет назад
    Dan nanti akan kita lihat, Gus Dur sendiri, paling tidak sebagai aktivis, kalau bukan juga sebagai kolumnis, tidak bisa jauh dari kekuasaan. Ia selalu bergerak di dekat-dekat situ, meskipun oleh pemerintah waktu itu tidak dibolehkan menjadi pemain. Ini bisa dibandingkan dengan para intelektual lain mana pun yang umumnya, memang, bermental swasta. Kalaupun hidupnya berhubungan dengan pemerintah, ya paling-paling makan upah, sebagai pegawai atau dosen. Gus Dur tidak pernah makan upah. Kolom-kolomnya sendiri, sebagian, sudah mencerminkan antusiasmenya terhadap politik dan masalah kenegaraan. Tidak hanya Gus Dur yang menulis soal luar negeri. Tetapi, rasa-rasanya, hanya dia yang datang dengan ide lebih dahulu ( dan itulah yang membuatnya menjelaskan apa yang sedang terjadi , dan bukan sebaliknya) dan menulis sambil
  • asti sundariцитирует8 лет назад
    Khahibin nas ‘ala qadri ‘uqulihim,” kata Nabi Muhammad. Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampuan akal mereka.

На полках

fb2epub
Перетащите файлы сюда, не более 5 за один раз