Rakyat dan buruh hanya dapat dipersatukan manakala mereka sadar akan keperluannya. Dan selama mereka belum sadar, semua usaha akan gagal. Cara menyadarkannya, hanya satu. Yaitu, bicara “blak-blakan”, nyata dan jelas, agar dimengerti oleh rakyat. Rakyat Jawa masih bodoh, kata Darsono dan untuk menyadarkannya diperlukan cambuk, yaitu artikel-artikel (tulisan) yang berani. Tulisan-tulisan yang logis dan ilmiah, tidak ada gunanya, karena tidak dimengerti oleh rakyat. Sekarang ini yang diperlukan adalah orang-orang berani. Bukannya orang yang terdidik dan pandai. Orang yang berani, menunjukkan gigi. Bukannya lidah, kata Mas Marco