Tak ada yang sempurna. Itu pasti, karena setiap orang punya kekurangan. Tapi, apakah ketaksempurnaan itu lantas membuat kita boleh mengalah pada masalah? Pantaskah menjadikan kelemahan sebagai alasan untuk tunduk di hadapan bujuk rayu hawa nafsu? Buku ini menyelami lebih dalam tentang hakikat manusia dan tabiatnya. Mengajak kita untuk menyikapi kelemahan bukan sebagai pembenaran atas kesalahan. Sebab, di samping keterbatasan yang ada, Allah telah menitipkan segudang talenta dan keajaiban pada diri manusia. Bahwa ketakberdayaan, sejatinya justru mendorong manusia untuk terus berjuang menggapai “kesempurnaan diri”, agar tak terus tenggelam dalam kebodohan dan dosa.Apakah dengan segala ketaksempurnaan itu, kita mau berusaha sekuat tenaga untuk menjadi mulia atau malah pasrah untuk terus menjadi pendosa?[Mizan, Mizan Pusblishing, Mizania, Agama, Islam, Hidup, Indonesia]